Bonus E-Book : Cerita Pendek yang Baru Ditulis
Chapter 4.5 : Gadis Solo Gyaru Menjadi Pelayan
"Selamat datang kembali.
Bagiku, ini adalah sambutan yang istimewa.
Suhu di rumah orang tuaku tidak cukup hangat untuk kata-kata seperti itu, dan saat aku tinggal sendiri, tidak ada yang mengucapkannya.
Tapi sejak aku mulai tinggal di rumah Iori-kun, itu berbeda.
Ketika aku mengatakan 'Aku pulang,' Dia menjawab dengan 'Selamat datang kembali.'
Ini seperti merupakan suatu kebahagiaan yang selalu aku dambakan.
'”Selamat datang kembali, Goshujin-sama.”
Sambutan hari ini agak berbeda dari biasanya.
“Oh, benar. Ayana bilang kalau kamu akan berlatih hari ini.”
Iori-kun yang baru pulang, dengan hati-hati memilih waktu agar tidak terlihat oleh orang lain, tampak agak terkejut saat melihat penampilanku.
Pakaian pelayan.
Itu adalah kostum hitam putih yang pernah aku kenakan saat kelas belajar memasak bersama Iori-kun sebelumnya.
Kostum pelayan ini kembali aku gunakan untuk tujuan berlatih pelayanan pelanggan di Maid cafe & Host Café.
“Kamu tidak perlu seserius ini tahu...”
“Orang bilang segalanya dimulai dari penampilan. Dan aku tidak terlalu pandai membuat senyuman, jadi aku ingin belajar banyak tentang itu.”
Meskipun begitu, ada alasan lain kenapa aku bersusah-susah melakukan ini, selain dari berlatih pelayanan pelanggan.
Kemarin, aku dan Iori-kun berciuman.
Jujur... pagi ini, aku merasa malu, wajahku selalu memerah, dan aku bahkan tidak bisa menatap mata Iori-kun.
Tapi meski begitu, ‘Selamat pagi, Ayana.’
Di ruangan makan di pagi hari, Iori-kun memiliki senyuman segar seperti biasa.
Seolah-olah ciuman sebelumnya bukanlah sesuatu yang istimewa.
(...Tidak adil.)
Dengan keadaan ini, tampaknya seperti cuma aku satu-satunya yang hanya memikirkan Iori-kun.
Aku ingin melihatnya merasa malu juga!
(Tapi Iori-kun adalah mesin pembuat senyum yang berpengalaman.)
Tidak mudah untuk menembus benteng pertahanan senyumannya dengan sedikit usaha.
Jadi...!
“Mau bermain game, Goshujin-sama?'”
Aku bertanya pada Iori-kun, yang sedang duduk di sofa ruangan makan.
“Tentu. Aku juga sedang berpikir untuk menggabungkan beberapa permainan ke dalam stan kita. Seperti mengajukan kuis sederhana atau jika menang dalam permainan batu-gunting-kertas, bisa mendapatkan foto gratis dengan para pelayan...”
“Itu ide bagus, tapi yang kita tuju adalah untuk menduduki peringkat pertama dalam peringkat stan. Bagaimana kalau kita mencoba permainan yang lebih berkesan dan menjadi bahan pembicaraan?'
“Misalnya, seperti….”
Aku mengeluarkan kotak Pocky dari saku seragam pelayanku, lalu…
“Hmm..?”
Dengan mengatasi rasa maluku, aku meletakkan satu stik Pocky di mulutku.
Ya, itu adalah permainan Pocky.
Ini adalah permainan pertaruhan ringan yang biasa di lakukan oleh beberapa orang, di mana Kami akan menggigit Pocky bersama-sama, dan yang melepaskan duluan karena tidak tahan dengan rasa malu adalah yang kalah.
Tentu saja, aku tidak berniat untuk memainkan permainan Pocky selama festival budaya sesungguhnya.
Guru pembimbing siswa akan datang dan stan kami akan di hentikan karena melanggar peraturan.
(Ini hanya untuk membuat Iori-kun malu.)
“Hei, apa yang Ayana lakukan!?”
“Yah, kalau itu Iori-kun, pasti bisa melakukannya… “
Haha, ini cukup memalukan, bukan?
Seperti itu!!
Aku berharap bisa mendapatkan reaksi yang lucu dan menggemaskan bukan..?
"Aku mengerti."
Tapi. Saat aku akan mengigit Pocky di mulutku, Iori-kun mendekat Ehh!?
"Krak, krak."
T-Tunggu!
"Krak, krak."
Ehhhh!!?
Kenapa dia menggigit Pocky tanpa ragu-ragu...!?
"Krak, krak, krak..."
Terlalu dekat!?
Wajah mempesona dari teman sekamarku hanya berjarak kurang dari tiga sentimeter!
Dengan kecepatan dan jarak seperti ini, bibir kita akan bersentuhan... dalam beberapa detik!
"Gasp!”
Merasa wajahku memerah terang, aku melepaskan Pocky dari mulutku. Lalu, Iori-kun memasukkan semua Pocky ke mulutnya dan berkata dengan senyum kemenangan di wajahnya.
"Aku menang♪"
"... Goshujin-sama, apakah anda sudah terbiasa melakukan hal seperti ini?”
Aku mengeluh dalam kekalahan yang begitu telak, hampir seperti dalam pertandingan bisbol yang terlalu cepat berakhir.
"Yah, ini bukan kali pertama aku melakukannya sih.."
"Eh?"
"Yah aku berpacaran dengan Kotori, kan? Jadi sebagai bagian dari daya tarik kekasih, aku sudah melakukannya di depan grup Matsuoka dan yang lainnya."
"Oh, begitu..."
Benar-benar seorang otaku ekstrovert dengan karisma yang cerah. Aku tidak mengharapkan dia sudah kehilangan keperawanannya dalam permainan Pocky.
Itulah sebabnya dia melanjutkan permainan tanpa ragu, bahkan sampai memakan sisa Pocky yang aku gigit di mulutku, dan apakah dia tidak merasa malu?, bukankah tindakannya tadi seperti ciuman tidak langsung..?
"...Yah, ini jauh lebih gugup daripada saat aku melakukannya dengan Kotori."
"Eh?"
Ketika aku bertanya kembali, Iori-kun memalingkan wajahnya dengan ekspresi kesal.
Aku tidak bisa melihat ekspresinya, tapi aku pikir mungkin Iori-kun malu, ujung telinganya sedikit memerah.
(Apakah mungkin Iori-kun juga merasa malu?)
Mungkinkah Iori-kun mengigit Pocky dengan cepat untuk segera mengakhiri permainan dan menekan rasa malunya.
Saat memikirkan tentang hal itu...
"Hehe. Ternyata Goshujin-sama juga memiliki sisi yang menggemaskan.”
Tanpa di sadari pipiku menjadi rilek dan senyumku melebar.
Ini adalah hasil yang tidak terduga.
Aku tidak pandai membuat senyuman di depan orang asing.
Tapi hanya dengan mengingat pemandangan Iori-kun yang aku saksikan beberapa saat yang lalu, aku merasa seolah-olah bahkan selama festival budaya sesungguhnya, ketegangan akan mereda, dan aku akan bisa tersenyum.
"Nah, kalau begitu, bagaimana kalau tuan menemani saya berlatih lain kali?"
Dan setelah itu Iori-kun berkata dengan senyum segarnya yang biasa.
"Mulai sekarang, aku juga akan menjadi Host cafe."
"Eh!?"
"Karena kita sudah memulainya, mari kita bergantian dalam berlatih."
"Iori-kun, kamu tidak perlu berlatih, kamu bisa menjadi Host tanpa itu!"
"Apa maksudmu?"
"Itu, karena…..”
"Bahkan aku juga ingin melihat sisi mengemaskan Ayana."
"Itu maksudku!!!"
Tolong jangan katakan kalimat memalukan seperti itu yang bisa membuatmu lulus ujian sebagai Host cafe level 1! pikirku, tapi...
Meskipun mengeluh seperti itu, aku ingin melihat Iori-kun mengenakan kostum Host cafe… Jadi kami melanjutkan latihan pelayanan pelanggan satu lawan satu sekitar satu jam.
Ingin melihat Iori-kun sebagai Host cafe, kami melanjutkan praktik pelayanan pelanggan, hanya kami berdua selama sekitar satu jam.