Proffreader : Finee
Chapter 12 : Sekarang masih belum
"Ayo kita buat sebuah kesepakatan.”
Satu minggu setelah Festival Ayasaka, pada hari Minggu.
Di fasilitas rekreasi kolam renang di kota.
Di salah satu dari beberapa kolam yang ada, di kolam arus, Kotori yang mengenakan baju renang berwarna hitam, berkata sambil duduk di pinggir kolam sambil mencelupkan kakinya ke dalam air.
"Apa ada, kenapa tiba-tiba?"
"Aku hanya ingin ngobrol sebentar. Akan butuh sedikit waktu bagi Iori untuk tiba, kan? Seriusan. Iori, Membuat dua gadis menunggu seperti ini~"
Sambil mengatakan itu, Kotori-chan tampak agak bangga.
Menurut pesan yang dikirim di LINE oleh Iori, Ketika dia sedang mangganti pakaiannya menjadi baju renang di ruangan ganti, dia melihat seorang siswa sekolah dasar yang kehilangan dompetnya dan sedang terlihat kesulitan.
Iori-kun mengatakan bahwa dia sedang membantu mencarinya, jadi kami memutuskan untuk duduk dan menunggu di pinggir kolam.
"Memang Iori-kun sekali ya."
"Haha, serius. Membantu orang lain di saat sedang merayakan kesuksesan stan kita di festival ayasaka."
Ya, alasan kami datang ke sini hari ini adalah untuk merayakan kesuksesan stan kami di festival
Pada hari kedua festival budaya, kami, kelas 1-A, berhasil menduduki peringkat pertama dalam peringkat penjualan stan.
Pada hari itu, kami mengadakan pesta perayaan dan kemenangan di karaoke.
Daripada berada di suatu ruangan besar yang dapat menampung seluruh siswa di kelas, kami memutuskan untuk membagi menjadi kelompok- kelompok kecil dari teman-teman dekat. Sungguh mengejutkan! aku berakhir sekelompok dengan grup Matsuoka.
(Meskipun waktu itu pertama kalinya aku ke karaoke)
Itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagiku, bernyanyi bukanlah keahlianku, tetapi Kotori-chan dan Nishino-san dengan baik melakukan duet, yang menyelamatkan aku.
Lebih dari itu, semua orang dari kelas mengunjungi ruangan kami satu persatu untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas kinerja komite pelaksana, dan aku bisa berbicara dengan mereka.
Tentu, tidak mungkin menjadi teman dengan semua orang, tetapi untuk seseorang sepertiku yang introvert dan selalu sendirian, itu adalah kemajuan yang signifikan.
(Sebelum Festival di mulai aku merasa gugup, tetapi sekarang setelah berakhir rasanya agak sepi )
Aku tidak akan bisa mengalami pengalaman yang membuat jantungku berdebar seperti itu lagi dalam waktu dekat..
Tidak!!Tentu saja, aku merasa senang diundang oleh Iori-kun dan Kotori-chan ke kolam renang hari ini.
Kata Kotori-chan, "Aku ingin mengadakan pesta perayaan hanya dengan kita bertiga!”
"Ngomong-ngomong, apa yang Kotori-chan maksud dengan 'kesepakatan'?"
"Maaf."
Dengan perasaan permintaan maaf yang mendalam, Kotori-chan berbicara.
"Aku pernah bilang bahwa aku akan mendukung Ayana-chan, kan? Tapi aku... Aku mencintai Iori."
"Kotori-chan..."
"Itu tidak berhasil. Aku mencoba melupakan perasaanku padanya, tetapi aku tetap tidak bisa, aku benar-benar minta maaf."
Dia membungkuk dengan sangat dalam.
Aku yakin, Suzuhara Ayana yang biasanya pada saat ini pasti sudah mundur dan menyerah pada cintanya sendiri.
"Aku pikir Kotori-chan lebih cocok untuk Iori-kun daripada seseorang sepertiku."
Kotori-chan adalah kebalikan dari diriku.
Kotori-chan adalah gadis ceria, populer, berbakat dalam segala hal dan memiliki kepribadian yang cerah. Kotori-chan adalah gadis yang imut seperti malaikat.
(Tapi, aku yang sekarang berbeda dari yang dulu)
Iori-kun memberiku kepercayaan diri.
Aku tidak ingin mengkhianati usaha dari sahabatku.
Aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang kami habiskan bersama di rumah yang sama.
"Aku juga menyukai Iori-kun."
Aku mengumpulkan keberanian dan mengakuinya. Sekarang, kami adalah rival dalam cinta.
(Mungkin!)
Mungkin Kotori-chan mengajakku bermain untuk yang terakhir kalinya, tahu bahwa kami akan menjadi rival mulai sekarang...
"Terima kasih! Terima kasih karena telah mengatakan perasaan Ayana- chan yang sejujurnya!"
Pikiran negatifku di tiup pergi oleh senyumannya yang tulus dan ceria.
"Kita berdua jatuh cinta pada orang yang sama, tapi aku masih ingin berteman dengan Ayana-chan."
"Eh!?"
"Bagaimana denganmu, Ayana-chan?"
"Tentu saja! Aku ingin menjadi teman baik dengan Kotori-chan! Kotori- chan adalah teman yang sangat istimewa bagiku!"
"Aku juga merasakan hal yang sama! Ayana-chan sangat istimewa bagiku! Aku tidak menyerah pada cintaku karena Ayana-chan memberiku semangat kepadaku lewat telepon!"
Mendengar itu dari Kotori-chan membuatku senang, tetapi...
"Tapi... apakah benar-benar baik-baik saja?"
"Apa maksud Ayana-chan ?"
"Menyeimbangkan antara asmara dan persahabatan terlihat tidak biasa, bukan?"
"Haha, memang. Tapi Ayana-chan tahu?.. Aku sudah lulus dari menjadi ‘gadis baik’."
Di balik mata besar Kotori-chan, yang terpantul di dalamnya adalah tekad yang teguh.
"Aku bisa menjadi lebih egois, Iori memberi tahu aku itu. Jadi, aku akan mendapatkan semua yang aku inginkan.”
“Makanya, hubungan yang tidak biasa itu tidak masalah bagiku. Aku ingin keduanya, cinta dan persahabatan.”
Kotori-chan, yang dulunya disebut sebagai murid teladan yang dijuluki sebagai malaikat, menunjukkan ambisinya yang egois dan besar yang jauh dari kata seperti malaikat.
Tetapi, entah mengapa, Kotori-chan yang sekarang tampak lebih menawan daripada sebelumnya.
"Jadi, aku ingin membuat kesepakatan dengan Ayana-chan. Jika kita memutuskan untuk tetap menjadi teman, Ayana-chan! Kamu sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri berbagi kamar dengan Iori, kan?"
"Uh..."
“Aku benar bukan?”
"Yah, rasanya agak tidak adil bahwa hanya aku yang bisa bersamanya setiap hari."
"Tidak apa-apa. Bahkan, aku lebih suka jika ayana-chan bisa tinggal dengan Iori seperti adik perempuannya. Dia tampak benar-benar bahagia tinggal dengan sahabatnya. Bisakah Ayana-chan tinggal bersamanya?"
"Apakah itu baik-baik saja?"
"Tentu saja! Selain itu, aku tahu seberapa kuat kepribadian elit Iori. Ayana-chan, kamu tidak bisa kembali ke kehidupan normal tanpanya, kan?"
"Y-Yahh..."
Aku mengangguk dengan pipiku yang memerah
Aku tidak pernah berpikir bahwa Kotori-chan akan mengizinkan orang yang dia sukai dan rival cintanya untuk hidup bersama.
Bukankah akan menyusahkan bagi Kotori-chan karena kami tinggal bersama?.
"Sebagai gantinya, aku ingin melanjutkan hubungan ‘kekasih palsu’ dengan Iori."
Kata Kotori-chan.
"...! Aku mengerti. Jadi, itu kesepakatan yang ingin kotori-chan bicarakan."
"Ya. Tinggal bersama dengan Iori adalah keuntungan besar bagi Ayana- chan. Itulah sebabnya aku ingin mendapatkan keuntungan yang hanya untukku."
"Aku mengerti apa yang Kotori-chan maksud."
Bermain sebagai ‘kekasih palsu’ memungkinkannya untuk mendekati Iori secara terbuka.
Tampaknya sebelumnya, ada rasa enggan untuk terlibat dalam kontak yang berlebihan.
(Ada juga kemungkinan besar akan terjadi kontak yang berani, seperti ciuman tempo hari.)
Kotori-chan sangat dekat dengan Iori-kun sebagai saudara tiri, dan Kotori-chan benar-benar sangat imut.
Keberadaan ‘kekasih palsu’ akan menjadi ancaman bagiku…
"Baiklah aku akan menyetujui kesepakatan itu."
"Wow, ayana-chan cepat sekali dalam membuat keputusan!"
“Sejujurnya, dengan kehadiran Kotori-chan sebagai ‘kekasih palsu’ bagi Iori-kun adalah suatu kelegaan besar bagiku, Iori-kun bukan hanya seorang yang menawan, tetapi juga prmikat alami bagi para gadis-gadis”
"Aku mengerti! Aku benar-benar mengerti!"
"Dia itu tipe orang yang tidak boleh di biarkan begitu saja."
"Baiklah, aku juga setuju sepenuhnya! Serahkan saja kepadaku, rivalku. Aku akan menjadi benteng pertahanan untuk mencegah munculnya saingan romantis lainnya!"
"Tolong mainkan peran ‘kekasih palsu’ dengan Iori-kun."
Aku mendapatkan keuntungan besar ini dengan tinggal bersama Iori-kun, jika itu masalahnya, akan merasa tidak adil jika Kotori-chan tidak bertingkah seperti seorang kekasih.
"Oh... Aku merasa lega. Jika Ayana-chan menolak perjanjian ini, aku akan menganggapnya sebagai kekalahanku saat ini juga."
"Hah? Mengapa... Hiyaa!!?"
Tiba-tiba, Kotori-chan menyodok perutku dengan jari telunjuknya. Dia menggembungkan pipinya dengan imut dan berkata,
"Bagaimana mungkin gadis yang begitu keren dan cantik seperti Ayana- chan tinggal bersama Iori!? Plus, Ayana-chan adalah sahabat terbaik Iori! Dan juga Ayana-chan seorang seniman terkenal di seluruh dunia dengan lebih dari 500.000 pengikut! Jika kita bertarung secara normal, aku tidak akan memiliki peluang sama sekali, bukan!?"
"Tidak hanya itu saja..."
“Bikini yang Ayana-chan pakai juga sangat cocok padamu loh, apakah Ayana-chan menyadarinya, beberapa pria telah berulang kali melihat kita dari kejauhan , pasti mereka sedang mencari kesempatan untuk memulai percakapan dengan kita dan mengoda Ayana-chan “
"Itu karena Kotori-chan sangat imut. Baju renang yang terlihat dewasa itu sangat tidak adil."
"Apa maksud Ayana-chan tidak adil!?"
"Aku juga memikirkan hal yang sama saat kita pergi ke toko pakaian dalam sebelumnya. Tidak adil bagimu, yang biasanya begitu polos dan imut, untuk mengenakan pakaian dewasa yang seksi seperti itu, itu tidak adil!!."
"Tapi aku membeli baju renang ini dengan uang jajanku sendiri!"
"Kontras antara dirimu yang polos dan pakaian seksi itu terlalu manis! Maksudku, bahkan ketika aku melihat pakaian dalammu, aku merasa Kotori-chan seperti.. Bukankah Kotori-chan agak sedikit nakal, kan!”
"T-Tidak kok!!"
"Sebelumnya, Kotori-chan pernah bilang kalau kamu sangat menyukai manga shoujo remaja kan?, jadi apakah Kotori-chan diam-diam adalah seorang penggemar?"
"A-aku tidak mengatakan aku menyukainya! Aku hanya mengatakan bahwa aku sering membacanya! Selain itu, bukankah Ayana-chan juga menyukai hal-hal yang sedikit nakal, Sabatora-kun!"
"Kamu memposting ilustrasi cabul di media sosial, mungkinkah itu untuk membuat Iori memperhatikanmu?"
"Sama sekali tidak! Itu hanya hobiku!"
"Hobi, ya? Sungguh mengejutkan. Jadi, Ayana-chan memiliki hobi yang sedikit nakal , bukan?"
“Wah!.. Hebat sekali Kotori-chan mengatakan hal seperti itu, dengan mulut yang berani melakukan ciuman di dalam kelas”
"N-nah, tahu kan, aku melihat Ayana-chan dan Iori berciuman di atas atap, dan aku jadi tidak tahan... Selain itu, pujaan hatiku tinggal dengan seseorang yang sangat cantik! Aku perlu melakukan beberapa langkah berani seperti itu!"
"Kalau begitu, aku akan memanjakan Iori-kun di rumah juga."
"Sempurna! Ayo, kemudian! Aku akan menunjukkan kepada Ayana-chan kekuatan dari kekasih palsu! Aku akan memberikan kasih sayang kepada Iori saat kami di sekolah atau saat sedang kencan!"
Setelah bertukar kata-kata memalukan yang membuat kami memerah, kami berdua menghela nafas,
Seolah-olah kami telah bersepakat "Hehe."
Kami tertawa bersama
“Oh, tidak. Ini agak aneh. Padahal dulu aku berpikir bahwa aku mungkin tidak akan punya waktu untuk hubungan percintaan sampai saat ini. Memiliki rival cinta yang bisa diajak bicara tentang hal-hal seperti ini sungguh luar biasa.”
“Aku merasakannya juga!!. Bisa berbicara dengan gadis termanis di kelasku dan membahas hal-hal seperti ini, aku yakin diriku yang dulu mungkin tidak akan dapat mempercayainya.
“Aku senang bisa berteman dengan Ayana-chan “
"Terima kasih. Aku juga merasakannya dengan sepenuh hatiku."
“Mari kita sama-sama berjuang ya!, Ayana-chan?
"Yeah. Mari kita bersama-sama menaklukkan Otaku-kun yang ekstrovert itu!!."
Tentu saja, masa depan tidak akan bisa di prediksi dan tidak pasti. Mungkin salah satu dari kami, mungkin akan menjadi pacar Iori-kun. Pikiran tentang tidak di pilih olehnya benar-benar menakutkan.
Mungkin akan ada saat-saat ke depan ketika aku akan bertengkar dengan Kotori-chan.
Kotori-chan seharusnya juga tahu itu.
(Tetapi sekarang—)
Aku benar-benar merasa bahagia memiliki seseorang yang dapat aku bagikan perasaan romantis ini.
Sekali lagi, aku benar-benar sangat berterima kasih kepada Iori-kun,karena memperkenalkan aku pada Kotori-chan.
"Oh, ngomong-ngomong. Bisa kah Kotori-chan memberi tahuku segera?"
"Memberitahu apa?"
"Alasan Kotori-chan jatuh cinta pada Iori-kun."
Meskipun kotori-chan tidak menyadari Iori-kun sebagai lawan jenis untuk jangka waktu yang lama, tapi sungguh di luar dugaan dia bakal jatuh cinta padanya pada bulan Mei tahun ini.
Selain itu, menurut Kotori-chan, Iori-kun adalah orang yang liar dan sangat keren...
"Huh!? Kotori!?"
Suara yang familiar itu terdengar dan membuat tubuhku diam membeku.
Seseorang mendekat sambil melambaikan tangannya dia adalah orang yang dulu suka membully Iori-kun.
Jika kuingat dengan benar, namanya Yamagishi.
(Sekarang aku ingat, ketika aku berbicara dengannya di telpon sebelumnya, dia bilang dia berencana untuk pergi ke kolam renang...)
Aku tidak menyangka kami bakal bertemu dengannya di sini.
Sambil memberiku pandangan singkat, Yamagishi dengan sangat akrab dan santai memulai percakapan dengan Kotori-chan.
"Kamu masih mengingatku!? Aku Yamagishi loh, kita satu sekolah yang sama waktu sekolah dasar dulu!"
"Wah! Sudah lama tidak ketemu ya!"
"Yeah! Awalnya, aku tidak mengenali Kotori. Kamu telah menjadi lebih imut."
Mungkin dia mengatakannya sebagai pujian.
Namun, memuji penampilan Kotori-chan dan kemudian dengan terang- terangan melirik dadanya sebelum mengatakan hal itu terlihat agak aneh.
"Aku kaget dengan seberapa imutnya kotori sekarang, kalau kotori seimut ini, pasti sudah memiliki seorang kekasih, kan?"
"Haha, sayangnya tidak."
"Huh, benarkah!?"
Aku juga agak kaget.
(Bukankah lebih baik jika Kotori-chan berbohong dan bilang, “Aku sudah memiliki seorang kekasih"?)
Jika dia bilang begitu mungkin saja bisa mengusir yamagishi pergi
Memikirkan itu, aku melihat ke arah Kotori-chan, dan senyumnya tampak agak tegang dan terpaksa.
Ibarat seperti induk burung yang melindungi anaknya dari para pemangsa.
(Mungkinkah Kotori-chan gugup?)
Orang yang dihadapinya adalah seorang berandalan yang dulu suka membully Iori-kun.
Mengingat kepribadian Kotori-chan, mungkin dia tidak ingin mempertemukannya kembali dengan Iori-kun.
Merasa gugup karena ingin melindungi Iori-kun, mungkin Kotori-chan tidak bisa berbohong tentang mempunyai seorang kekasih.
"Kalau begitu, kenapa tidak bergabung dengan kami!? Aku punya beberapa teman cowok di sini! Mari bergabung dengan kami!"
"Tapi, aku..."
"Kita berada di kolam renang sekarang, kan? Pasti membosankan hanya bermain bersama para gadis, bukan?"
Ucapan yang tidak peka itu membuatku marah.
Namun, sebelum aku bisa mengumpulkan keberanian untuk protes, Yamagishi meraih pergelangan tangan kanan Kotori-chan dengan lengannya yang besar.
"Hei."
Terdengar suara yang familiar dan penuh senyum
Yang mendekat adalah Iori-kun, mengenakan celana renang yang mencapai di atas lutut dan penutup tahan air di lengan kanannya.
"Iori!?"
Melihat Iori-kun yang telah tiba, Yamagishi melepaskan tangan Kotori- chan.
Namun, ketika pandangan Yamagishi tertuju pada lengan kanan Iori-kun.
"Kamu pakai gips, apa yang terjadi dengan lenganmu?"
"Hanya kecelakaan kecil beberapa hari yang lalu."
"Heh. Yah, itu nasib burukmu."
Sikap Yamagishi jelas menjadi lebih arogan dan agresif.
Mungkin dia mengingat waktu ketika dia dulu suka membully Iori-kun.
‘Dulu dia lemah dan akan ketakutan jika seseorang bersikap kasar padanya. Aku bisa membalas penghinaan yang dia berikan padaku lewat telepon sebelumnya!’
(Jika itu masalahnya, itu buruk.)
Dari percakapan sebelumnya, aku mendengar bahwa Yamagishi berlatih judo dan dia adalah seorang atlet yang terampil dengan berbagai pencapaian bagus dalam berbagai kompetisi.
Tidak mungkin Iori-kun, yang tangannya sedang cedera bisa menang melawannya!
"Aku sedang berbicara dengan Kotori sekarang."
"Sepertinya begitu."
"Ngomong-ngomong, bukankah perempuan di sana itu kekasihmu? Apa gunanya mengajak adikmu di saat kau sedang kencan dengan kekasihmu?”
"Siapapun orang yang aku ajak ke kolam renang seharusnya tidak menjadi urusanmu, bukan?"
"Sialan!!...Jangan terlalu sombong.”
“Kau ingat bukan? Bahkan dulu kau tidak berani untuk menatap mataku..."
Sambil berteriak tentang bagaimana Iori-kun dulu penakut, lengan kanan Yamagishi meluncur menuju bahu Iori-kun.
Mungkin Yamagishi mencoba untuk mendorong Iori-kun pergi
"!?"
Ekspresi Yamagishi berubah kaget dan bingung.
Dengan gerakan yang minimal, Iori-kun dengan cakap menghindari serangan dengan menggeser tubuhnya ke samping.
Lalu Iori-kun melakukan serangan balik!.
Terlebih dari itu, dengan lengannya yang sedang cidera.
"Uwaaah!?"
Yamagishi mungkin tidak akan pernah mengira kalau Iori-kun bakal menyerang balik dengan tangannya yang sedang cidera.
Yamagishi mudur selangkah ke belakang, menghindari pukulan tangan kanan iori yang melingkar seperti busur.
Namun, Iori-kun tidak berhenti di situ.
Dengan mempertahankan momentum dari pukulan tangan kanannya yang meleset, dia dengan sigap memutar tubuhnya seolah sedang menari.
Memanfaatkan putaran itu, dia memberikan tendangan belakang dengan kaki kirinya.
Meskipun dengan jelas tendangan itu di tahan oleh Yamagishi, karena pukulan tangan kanan sebelumnya membuat Yamagishi mundur ke belakang dan membuatnya berada di pinggir kolam, itu membuat tendangan belakang Iori-kun menjadi serangan fatal bagi Yamagishi.
"!"
Mungkinkah pukulan tangan kanan yang awalnya meleset itu disengaja?
Apakah Iori-kun dengan sengaja membimbing Yamagishi untuk berdiri di sana? Dalam sekejap, terdengar suara ‘Splash’.
Meskipun Yamagishi berhasil menahan tendangan Iori-kun, karena dia berada di pinggir kolam itu menjadi tendangan yang telak baginya dan Yamagishi jatuh ke dalam kolam yang mengalir.
"Buhh! Kau, kau bangsat!"
Yamagishi, sekarang dengan ekspresi penuh kemarahan, mencoba naik keluar dari kolam.
"Diamlah! Dasar anjing pengganggu!."
Terdengar suara yang belum pernah aku dengar sebelumnya.
Iori-kun, yang sedang melihat Yamagishi yang jatuh ke dalam air, tersenyum.
Namun, itu bukan senyuman biasanya
Ini adalah kebalikan dari ekspresi ramahnya di sekolah.
Dengan senyum yang begitu dingin dan merendahkan yang dapat membuat musuh kehilangan rasa semangat, lalu Iori-kun berkata:
"Jangan sekali-kali menyentuh lengan adikku, kotori!! Dengan tangan kotormu itu lagi!!”
"Eh!?"
"Jawab pertanyaanku!!?"
"M-Maaf... Maksud aku... Aku benar-benar minta maaf."
"Baiklah, terima kasih. Oh, ngomong-ngomong, apakah Kotori dan yang lainnya haus, pergilah untuk membeli jus?"
Iori-kun, dengan senyum biasanya, mengatakan bahwa dia akan menjelaskan situasinya, dan menunjuk ke arah staf perempuan yang mendekat.
Pasti staf perempuan itu berpikir telah terjadi sebuah pertengkaran dan datang untuk memeriksanya, namun Kotori-chan berkata:
“Ayo pergi.”
“Eh, tapi…”
“Tenang saja, Iori pasti bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik”
Kotori-chan menarik aku pergi dengan memegang tanganku.
Namun, seolah-olah dia telah memikirkan sesuatu, dia berhenti dan berkata dengan senyum tulus yang biasanya.
"Maaf, Yamagishi-kun. Mungkin aku tidak mempunyai seorang kekasih sekarang... Tapi, aku mempunyai seseorang yang aku sukai."
Setelah mengatakan itu, Kotori-chan pergi dengan senyum yang cerah ke arah area Makanan ringan.
Ketika kami sampai di mesin penjual jus "Apa Yang sebenarnya terjadi tadi itu!?" Aku bertanya dengan bingung.
"Oh, Ayana-chan baru pertama kali melihatnya ya? Itu gaya bela diri Iori."
"Iya, kelihatannya seperti bela diri apa gitu..."
"Bukan 'kelihatannya,' itu adalah bela diri. Ingat? Dari percakapan kita sebelumnya di Starbuck, aku pernah bilang tentang orang yang kusukai! Kalau ‘Dia berusaha keras untuk melindungi orang lain,’ kan?”
“Tentu saja, aku ingat.”
“Aku ingat Kotori-chan mengatakan sesuatu seperti, "Ketika aku melihat orang itu, aku merasa bersemangat dan ingin mendukung untuk membantunya, bukan.?"
"Iori mengikuti sebuah perguruan dojo dari kelas lima SD hingga kelas tiga SMP tahu?."
"Dojo... Apakah itu seperti karate?"
"Yeah, tepat. Dojo itu tidak hanya mengajarkan karate tapi juga teknik bela diri praktis. Iori orang yang rajin, kan? Jadi, dia tidak hanya fokus pada karate tapi juga bekerja keras untuk berlatih cara menundukkan lawan dalam kasus serangan di jalanan."
Sekarang aku teringat, ketika aku di dorong ke sofa sebelumnya, keseimbangan aku terganggu secara signifikan, dan aku merasa benar- benar ditundukkan.
"Tapi! Matsuoka-kun pernah bilang, 'Jangan biarkan Iori-kun terlibat dalam sebuah perkelahian'!"
"Itu ada alasannya. Apakah Ayana-chan tidak mendengar tentang kejadian itu? Itu terkait dengan ketika Mitsuya-kun menangkap seorang pencopet."
“Kejadian itu sebenarnya adalah prestasi Iori.”
Sambil membeli jus apel dengan uang elektronik, Kotori-chan tersenyum.
"Pada bulan Mei lalu, Iori, Mitsuya-kun, dan aku berjalan pulang bersama. Di stasiun, seorang nenek menjadi target pencopet, dan aku adalah yang pertama kali menyadari kejahatan itu."
"Kamu, Kotori-chan?"
Ketika aku bertanya, Kotori-chan bercerita.
Kotori-chan mencoba mengambil kembali tas tangan nenek yang dicuri itu. Dia berlari dan mengejar pencuri itu, tetapi dia di dorong dan terjatuh. Meskipun begitu, dia berhasil berpegangan pada pergelangan kakinya untuk mencegahnya melarikan diri. Namun, tampaknya Kotori-chan hampir saja dipukul...
Kemudian Iori-kun datang dan menendang wajah pencuri itu, Iori-kun kemudian menduduki pencuri tersebut dan terus memukulinya sampai pencuri itu kehilangan kesadaran.
"Uh, dengan ekspresi dingin yang Iori-Kun tunjukkan tadi?”
"Yeah. Setelah itu, dia menyerahkan pencuri itu kepada pengawas stasiun. Iori tidak disalahkan atau dimarahi, karena pencuri itu tertangkap basah mencopet. Malah, Iori berakhir terlihat seperti pahlawan SMA, tetapi Mitsuya-kun benar-benar terkejut melihat Iori dan ketakutan."
"Aku bisa memahami perasaan itu."
"Katanya, 'Pria yang tampak seperti orang baik-baik dan tidak berbahaya, tiba-tiba memukul seseorang seperti mesin bor pemukul manusia benar- benar mengerikan! Jangan bilang kepada siapa pun bahwa Iori pernah berlatih karate! Katakan saja aku yang menangkap pencuri itu!’ katanya “
"Aku bisa memahami perasaan itu juga!"
"Tapi, tahu kah? Iori tidak melakukan hal yang salah! Staf stasiun dan nenek tua yang menjadi korban benar-benar berterima kasih padanya! Dia bahkan membantuku ketika aku hampir dipukul!"
Kotori-chan, dengan mata berkilau, dengan sangat antusias menceritakan prestasi kakaknya.
"Dia mulai belajar karate dengan tujuan menjadi lebih kuat agar tidak lagi di-bully. Iori ingin melindungi orang lain yang mungkin mengalami pelecehan seperti yang dia alami. Kerja kerasnya membuahkan hasil, dan itu sungguh luar biasa! Iori benar-benar bekerja keras! Dia luar biasa, bukan!?"
Ah. Jadi, ketika Kotori-chan menyebut "liar dan keren," yang di maksud sesuatu seperti ini.
Sisi tak terduga dari kakaknya yang biasanya lembut. Melihat itu, hatinya pasti terpesona.
Namun, perasaan terpesona oleh sisi yang biasanya tidak ditunjukkannya adalah sesuatu yang bisa aku pahami dengan kuat.
(Dengan kepribadian Iori-kun, dia mungkin melatih tubuhnya tidak hanya untuk melawan Yamagishi yang berlatih judo. Tetapi, juga untuk melindungi Kotori-chan jika dia berada dalam masalah seperti yang terjadi sebelumnya.)
"Maaf membuat kalian menunggu."
Iori-kun, datang dengan langkah yang cepat, sepenuhnya kembali ke dirinya yang ceria seperti biasanya.
"Apakah Iori baik-baik saja?"
"Aku berhasil membolak-balik fakta, mengatakan bahwa kami hanya bercanda, Yamagishi juga setuju. Dia berjanji untuk tidak menyentuh Kotori lagi."
"Tidak diragukan lagi, pasti sekarang dia takut pada Iori."
"Gerakan tadi sungguh luar biasa! Karena itu Iori, Iori mungkin sudah memastikan tidak banyak orang di sekitar kolam sebelum melakukannya, bukan!?"
Kotori-chan dengan bersemangat menceritakan detailnya sebelum tiba- tiba meraih lengan kiri Iori-kun..
Hmm-mm!?
"Barusan Iori tadi terlihat sangat keren, bukan?"
Sambil malu-malu dan tersenyum Memerah, Kotori-chan memeluk lengan iori dengan erat. Menekan dadanya yang dibalut bikini hitam, ke lengan Iori-kun…
"Aku ditolak beberapa hari yang lalu, tapi, tahu gak, aku masih menyukai Iori. Seperti, seperti, makin suka sekali."
Kotori-chan ditolak beberapa hari yang lalu!? Ini pertama kali aku mendengarnya!
"Hehe, terima kasih sudah membantuku~. Aku menyadarinya lagi sekarang, ketika aku mengetahui bahwa kita bukan saudara kembar, itu sangat mengejutkan, tetapi pada akhirnya, ternyata itu menjadi hal yang jauh lebih baik. Jika aku hanya saudara tiri, aku bisa menjadi kekasihnya Oniichan."
Kotori-chan membuat wajah yang belum pernah aku lihat sebelumnya!?
Ini seperti... Sama seperti ilustrasi yang aku gambar, ia memiliki ekspresi manis yang menonjolkan aura feminin…!
(Tidak, tidak, tenanglah, aku)
Ini tentang Kotori-chan, yang tenang, ceria, dan cerdas.
Merangkul satu sama lain dalam balutan baju renang adalah hal yang tidak akan pernah bisa aku lakukan karena terlalu memalukan bagiku, tapi aku yakin Kotori-chan hanya mengoda Iori-kun...
"Oh, benar. Setelah bermain di kolam renang, bagaimana kalau datang ke rumahku untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama? Mungkin bahkan menginap semalam? Aku ingin berterima kasih atas yang tadi... Iori boleh meminta apa pun karena aku menyukai Iori, tahu?"
"Kotori-chan!"
Aku tidak bisa tinggal diam terhadap perlawanan sengit oleh rivalku.
"Kupikir, 'apa pun' agak...?"
"Hehe. Jangan salah paham, ya? Aku hanya berpikir ingin mengajak Iori mengadakan pesta makan malam di rumah~"
"...Benarkah?"
“Benar-benar! Bahkan jika Ayana-chan ingin ikut menginap bersama, aku akan memasak sesuai permintaanmu!”
Setelah melepaskan lengan Iori-kun, Kotori-chan menunjukkan senyum malaikat seperti biasanya, tetapi aku tidak boleh lengah.
Kotori-chan jauh lebih terbuka dalam berinteraksi dengan Iori-kun daripada sebelumnya, Perasaan yang selama ini ditahan bahwa tidak ada waktu untuk percintaan sepertinya sedang terbakar dengan nyala yang membara, di mana interaksi mereka penuh dengan kehangatan dan kedekatan. Tapi aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
Sikap manja seperti itu sangat menggemaskan.
(Nah, seharusnya akan baik-baik saja jika itu Iori-kun, kan?)
Meskipun mengetahui bahwa Kotori-chan adalah saudara tirinya, Iori-kun seharusnya tidak akan kehilangan ketenangan seperti biasanya.
"Ya, masakan kotori sangat lezat, aku menantikan masakan Kotori, dan mungkin akan menyenangkan juga untuk menginap setelah begitu lama..."
Apa itu.. Apa maksud senyum canggung itu!?
Sepertinya gerakan manis itu memiliki efek yang kuat...!
["Hey, IORI?"]
Seolah mencoba menyembunyikan kecemburuanku yang menggelembung seperti gelembung kecil, aku dalam mode Sabatora mengintrogasi IORI.
["Aku dengar dari Kotori-chan bahwa IORI belajar ilmu bela diri,ya?”]
["Yah, benar."]
["IORI juga yang telah menangkap pencopet, kan?"]
["...Jadi Sabatora-san juga tahu tentang itu."]
["Mengapa IORI tidak memberi tahu aku?]"
Aku menatapnya dengan mata seperti anak anjing, seolah-olah berkata, "Kita sahabat baik, seharusnya kamu memberi tahu aku," Iori-kun memalingkan wajahnya, terlihat agak tidak nyaman. Kemudian, dengan nada ala IORI, dia menjawab,
["Bukankah Sabatora-san pernah mengatakannya sebelumnya, bukan?"]
["Hah?"]
["Sabatora-san, kamu menyebutkan bahwa kamu tidak suka orang yang menggunakan kekerasan, kan? Kamu mengatakan bahwa kamu memandang rendahkan mereka yang terlibat dalam tindakan seperti itu dalam kehidupan nyata, bahkan dalam pesan langsung kita."]
["......"]
[“Setelah panggilan telepon dengan Yamagishi, kamu juga berkata, 'Aku benar-benar tidak suka orang dengan perilaku kasar,' bukan? Jadi..."]
["Apakah kamu merahasiakannya karena tidak ingin aku tidak menyukaimu?"]
["Ehm...ya"]
Dia mengiyakan dengan penuh penyesalan, segera aku mulai membela diri.
["Tidak mungkin aku akan membencimu!!”]
["Benarkah?"]
["Tentu saja! Aku suka pada orang yang menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain, seperti IORI! Yang aku tidak suka adalah mereka yang membully yang lemah tanpa alasan!"]
Meskipun aku terkejut dengan perubahan drastisnya sebelumnya. Itu bukan karena dia kehilangan kendali karena marah, melainkan karena dia berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Kotori-chan dengan cara yang sama ketika dia mengalahkan pencuri.
“──Oh begitukah, baguslah.”
Namun, senyum Iori-kun ketika dia kembali ke nada normalnya jauh lebih merusak daripada kekerasan.
Senyum lega dari lubuk hatinya mengetahui bahwa aku tidak membencinya, bukan senyum palsu melainkan senyum alami yang sesungguhnya.
(Ah, seperti yang kuduga .)
Aku lebih suka yang imut daripada keren!
Ekspresi lemah lembut sahabat terbaikku yang muncul pada saat-saat yang tak terduga. Itu yang membuatnya sangat menggemaskan dan aku sangat menyukainya.
Sayangnya, Sampai saat ini, aku belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaanku seperti yang di lakukan Kotori-chan…
“Aku pasti tidak akan kalah.”
“Apa maksudmu?”
“Ini rahasia. Untuk saat ini.”
Dengan tersenyum untuk menutupi rasa maluku, aku mengumpulkan keberanian dan memeluk lengan kiri Iori-kun.
Iori-kun, memerah kaget.
Kotori-chan tersenyum seolah mengatakan, "Bagus sekali, rivalku!"
Meskipun aku merasa sedih setelah festival selesai, berada dekat dengan orang yang aku sukai...
“Ehehe.”
Aku bisa merasakan jantungku berdebar kencang memulai festival yang besar bahkan lebih besar dari festival sekolah.
END..
Previous Chapter | ToC | Chapter tambahan