[LN] Darenimo Natsukanai Soro Gyaru ga Mainichi O Tomari Shita Gatte Kuru ~ Volume 2~ Chapter 9 [IND]

 

Translator : Finee

Proffreader : Finee


Chapter 9 : mimpi dan harapan

["Apa kamu sudah mendenganya!? Machikawa-kun mengalami patah tulang!"]

["Hah!? Kenapa!?"]

["Machikawa-kun jatuh dari tangga di atap, lengannya cedera dan kepalanya terbentur ke lantai hingga machikawa-kun kehilangan kesadaran. Horiuchi-san juga berada di tempat kejadian, dan dia sangat panik sambil menangis, membuat suasana menjadi kacau"]

["Oh tidak, itu mungkin kecelakaan serius!?"]

["Machikawa-kun mendapatkan kesadarannya kembali setelah di beri pertolongan pertama oleh sensei yang langsung bergegas datang ke tempat kejadian, tetapi dia segera dibawa ke rumah sakit dengan mobil sensei. Dan ceritanya tidak berakhir di situ, ada juga seorang gadis solo gyaru di tempat kejadian, dan sepertinya dia yang mendorong Machikawa-kun."]

["Apa!?"]

["Seorang teman perempuan saya di bus mengatakan bahwa dia melihat seorang gadis solo gyaru itu di samping Horiuchi-san yang menangis dan berteriak, dengan wajah pucat, menggumamkan, ‘Ini salahku.’ Ternyata, seseorang merekam video saat itu, dan klipnya menjadi viral!"]

["Wow. Oh, kalau kupikir-pikir, aku melihatnya juga! Di lokasi perlombaan pasangan favorit, gadis solo Gyaru itu benar-benar menangis."]

["Serius!? Aku dengar dari temanku yang berada di kelasnya, dia mengakui perasaannya pada Machikawa-kun pada bulan Mei dan ditolak!"]

["Apakah gadis solo gyaru itu masih suka pada Machikawa-kun? Jadi, dia tidak bisa menahan diri melihat keduanya bermesraan di pentas, lalu dia memanggil Machikawa-kun ke tempat yang sepi dan mencoba untuk menjalin hubungan dengannya, tapi ditolak, itu membuatnya marah... dan boom!"]

["Aduh, betapa hina nya dia."]

[Ya, kan? Bagaimana keadaan stan mereka?]

[Bagaimana kalau kita periksa situasinya besok?]

[Haha, tidak mungkin. Apakah gadis solo itu anggota panitia festival budaya? Jika mereka memenangkan tempat teratas di peringkat stan, itu akan dianggap sebagai prestasinya! Maaf kepada semua orang di Kelas 1- A, tapi aku tidak ingin memberikan kesempatan kepada gadis Solo gyaru untuk terlalu bersemangat!]

─ Yah, sepertinya rumor seperti itu beredar di antara para siswa di LINE mereka. Ada juga rumor konyol yang disebar oleh orang bodoh, yang mengatakan ‘Machikawa Iori menjalalin hubungan dengan Horiuchi kotori dan Suzuhara Ayana secara bersamaan.' Tapi itu mungkin hanya fitnah orang yang cemburu karena stan kami menduduki posisi pertama dalam peringkat teratas, jadi jangan terlalu memperhatikannya.

Waktu sudah pukul 7:32 malam. Setelah aku pulang ke rumah

Matsuoka-kun muncul di layar laptop dan berbicara, Sebuah pertemuan darurat melalui panggilan video.

Pesertanya adalah Machikawa Iori, Mitsuya Matsuoka, Nishino Moeka, Nanashiro Daigo, dan──.

"Sungguh aku benar-benar minta maaf." 

Aku membungkuk dalam-dalam ke arah PC.

Tentu saja, aku tidak mendorong Iori-kun dari tangga seperti rumor tersebut. Sebenarnya, ketika aku tergelincir dan hampir jatuh, Iori-kun mencoba melindungi aku dan akhirnya tergelincir sendiri.

Iori-kun menangkap tanganku tepat sebelum aku jatuh dan menarik aku naik, tapi karena Iori-kun menarikku dengan cepat posisi kami terbalik, dan pada akhirnya Iori-kun terjatuh dari tangga.

"Iori-kun, apa kamu baik-baik saja? Lengan kananmu patah kan?" 

"Tidak, itu cuma gosip yang di lebih-lebihkan ini hanya retakan kecil."

Iori-kun memaksakan senyum, mencoba menahan rasa sakit di lengannya.

Kepala Iori-kun terbentur ke lantai dan kehilangan kesadarannya saat jatuh dari tangga, tetapi hasil pemindaian MRI dan CT di rumah sakit tidak menunjukkan adanya masalah yang serius.

Dia pulang dengan gips di pergelangan tangan kanannya.

(Gips adalah balutan yang membungkus bagian tubuh yang biasanya terbuat dari bahan plester atau gelas fiber, yang berfungsi untuk menahan agar bagian tubuh yang menderita sakit tetap stabil dan tidak mendapat benturan yang kuat, hingga bagian yang sakit dinyatakan sembuh.)

Meskipun dia tidak bisa menggunakan lengan kanannya dengan baik, dia masih bisa berbicara seperti ini.

Namun, rasa bersalahku tidak hilang.

Untuk menjaga agar kehidupan bersama kami tidak terbongkar, Iori-kun berada di ruang tamu, dan aku mengikuti pertemuan jarak jauh dari kamarku.

Di layar, ekspresiku dengan susah payah mencoba menahan air mata yang siap tumpah kapan saja.

(Aku tidak boleh menyebabkan masalah lagi untuk Iori-kun...) 

Jangan menangis!. Aku tidak punya hak untuk menangis!

'Setelah Festival Ayasaka selesai, aku merasa bisa menulis novel yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.'

Akan tetapi. Hanya mengingat kata-kata sahabat terbaikku sebelumnya sepanjang hari membuat air mataku tumpah.

‘Aku sangat senang berkeliling festival bersama Ayana! Aku pikir itu akan menjadi inspirasi yang hebat untuk kegiatan menulis novel, itulah mengapa aku ingin segera menulis novel kembali.!’

Meskipun Iori-kun tersenyum dengan begitu bahagia waktu itu, namun sekarang Iori-kun tidak dapat menulis novel untuk sementara waktu.

Dia mengalami cedera pada lengan  kanannya yg dia gunakan untuk menulis.

Ya, semua ini adalah salahku...!

"Semuanya, aku punya sesuatu yang penting untuk di bicarakan pada kalian."

Aku menarik napas dalam-dalam, Pertemuan jarak jauh ini diusulkan oleh Iori-kun di LINE...

Mungkinkah Iori-kun tidak bisa datang ke Festival Ayasaka besok karena cederanya?

Apakah Iori-kun marah padaku karena itu? Atau apakah itu sesuatu seperti, 'Impresi cafe akan buruk, dan larang seperti, 'Ayana, tolong jangan datang ke sekolah besok'...!

Beberapa Skenario terburuk menyerbu pikiranku.

Ini bukan hanya tentang lengannya, mungkin hubungan kami juga telah hancur karena ini.

Jika aku ditinggalkan oleh Iori-kun dan kelompok Matsuoka... Karena desas-desus itu, pasti semua orang di kelas pasti membenciku!”

(Seperti ketika aku ditinggalkan oleh orang itu... oleh ibu…)

Jika aku ada di sana, mungkin pengunjung besok akan berkurang, dan tujuan kami untuk berada di peringkat teratas stan akan menjadi semakin jauh.

Alih-alih menghasilkan hasil, aku malah merusak usaha semua orang, dan aku akan kembali menjadi orang yang tidak diperlukan oleh siapapun...

"Bagaimana dengan Host cafe dengan kostum mumi?" 

"Huh?"

Kami terkejut mendengar kata-kata yang tak terduga dari Iori-kun dan dia tersenyum lalu melanjutkan.

"Jangan terlihat terlalu kaget. Besok aku akan mengenakan gips sebagai bagian dari kostumku, jadi tidakkah kostum mumi lebih cocok untukku daripada mengenakan kostum host cafe? Mari kita anggap ini sebagai Halloween yang tertunda."

Matsuoka-kun juga mengangguk dengan senyum mendengar perkataan Iori-kun.

"Itu bagus! Itu pasti akan sukses! Tapi jangan mendapatkan perhatian lebih banyak daripada aku, ya!?"

"Bagaimana jika kita menambahkan beberapa fitur ekslusif besok seperti 'Pengalaman Memberi Makan kepada Tutankhamun'? 500 yen per sesi. Ini adalah rencana untuk memberi permen kepada Iori-kun, yang tidak dapat menggunakan lengannya."

(Tln:Tutankhamun nama mumi )

"Oh, itu curang banget! Tapi Itu akan menarik lebih banyak pelanggan wanita, dan jika kita streaming secara online, pasti akan banyak mendapatkan banyak donasi, kan!?"

Nanashiro-kun dan Nishino-san juga bergabung dalam percakapan dengan senyum.

"Tunggu sebentar!"

Meskipun sangat bingung, aku bertanya.

"Harusnya ada hal-hal yang lebih penting untuk dibahas sekarang! Ada desas-desus buruk tentangku, kan? Karena itu, akan berdampak negatif pada stan besok! Semua orang di kelas pasti marah padaku──"

"Itu tidak mungkin, bukan itu masalahnya." 

"Huh!? Mengapa...?"

"Suzuhara-san belum melihatnya? Iori menjelaskan di LINE kelas setelah selesai acara. 'Alasan Iori terluka adalah karena Iori mencoba melindungi Suzuhara-san, yang tergelincir di tangga.' Benar kan, Iori?"

"Yeah."

"Mengapa... bagaimana..."

Aku tidak bisa mempercayainya. Iori-kun, bahkan Matsuoka-kun dan yang lainnya menyadarinya.

Mengapa... mengapa mereka begitu baik kepadaku sampai sejauh ini? 

&

Ternyata ini adalah keputusan yang baik untuk segera mengumpulkan kelompok Matsuoka.

Di depan layar PC, aku merenung. Aku masih tidak bisa menghubungi Kotori.

Meskipun begitu, aku mengandalkan mitsuya dan yang lainnya sekuat tenaga.

Rencana terbaik yang aku pikirkan saat menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit, aku mempertimbangkan untuk berbicara dengan Ayana sendirian.

Tapi jika Ayana dan aku sendirian, dia akan menyalahkan dirinya sendiri.

Sahabat terbaikku itu sangat baik. Itulah sebabnya, ia mungkin merasa bertanggung jawab dan terbebani, dan percakapan menjadi tidak mungkin.

Aku akan membutuhkan beberapa hari untuk pulih sepenuhnya.

Itu tidak akan tepat waktu untuk hari kedua Festival Ayasaka besok.

Jika itu terjadi, luka ayana akan menjadi lebih dalam.

Itulah sebabnya aku memutuskan untuk meminjam kekuatan semua orang.

‘Aku sulit untuk berteman dengan orang lain, semua orang melakukannya seolah-olah itu hal yang alami, tetapi bagi aku, itu benar-benar tidak mungkin.’

Ayana mengaku seperti itu padaku sebelumnya.

Dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, dan akhirnya, dia ditinggalkan dengan kata-kata kejam seperti, "Seorang anak yang tidak bisa menghasilkan hasil sudah tidak diperlukan lagi."

Karena keberadaannya benar-benar diabaikan.

Dan bahkan sekarang, dia terluka oleh fitnah dan hinaan dari Faksi yang membenci dirinya.

Itulah sebabnya...

"Mengapa... Mengapa..."

"Jangan mengatakan hal-hal sedih seperti itu, kami semua dan aku, ingin menikmati Festival Ayasaka bersama Suzuhara-san, bukankah Suzuhara- san juga merasa begitu?"

"Huh..."

"Itulah sebabnya Suzuhara-san menulis hal-hal itu di daftar 'Hal yang Ingin Dilakukan' no 7, kan?"

Menanggapi kata-kataku, Ayana jelas terkejut dan terdiam.

"Aku ingin menikmati ■■■ dengan ■■■!” jika semuanya sudah sepenuhnya tercoret hitam, aku tidak akan mengerti, tetapi ada petunjuk.

Menurut Ayana, itu sesuatu yang penuh semangat yang tidak sesuai dengan dirinya yang introvert.

Meskipun Ayana adalah satu-satunya orang yang ekspresinya tidak bisa aku baca, aku dapat menebak keinginannya dengan tepat karena dia adalah sahabat terbaikku.

Jawabannya adalah...

“ ‘Aku ingin menikmati Masa Muda dan bersenang-senang dengan semua orang’, bukan?”

"Machikawa-kun seharusnya tidak mengatakannya!"

Apakah itu jawaban yang benar atau tidak, wajah Ayana memerah lalu dia bebicara dengan terbata-bata.

"A-aku kan sudah bilang sebelumnya, jangan mencoba untuk mencari tahu isinya nya!.” 

“ Maaf."

"Huh? Aku tidak begitu mengerti, tapi kamu seorang gadis solo gyaru ( gyaru yang suka menyendiri) ...Ingin menikmati 'Masa Muda' bersama kami!?"

"T-tidak, bukan seperti itu!"

"Masa Muda, ya? Tidak buruk. Terdengar seperti slogan dari manga shoujo, aku suka itu."

"Aku juga! Aku ingin menikmati 'Masa Muda' bersama Ayana-san! MASA MUDA! MASA MUDA!"

"Um, ya, agak memalukan jika terus mengatakannya..."

"Mengapa tidak mengganti nama dari gadis solo Gyaru menjadi gadis Gyaru masa muda ? Bagaimana dengan itu, gadis Gyaru masa muda?"

"Tolong jangan membuat pernyataan yang membuatku merasa malu!"

Sementara individu yang ekstrovert menyambut baik komentar gadis Gyaru masa muda, ayana masih ragu.

"Lupakan tentang tujuanku!" 

"Huh, mengapa!?"

"Yah... itu karena aku seorang otaku yang introvert."

Seolah mengakui sesuatu yang tidak bisa dia katakan untuk waktu yang lama, sahabat terbaikku melanjutkan.

"Nishino-san-san, kamu pernah bilang kalau aku keren dan menawan, bukan? Tapi aku hanya seorang introvert yang pemalu! Masa muda sama sekali tidak cocok untukku! Selain itu, karena insiden ini, mungkin semua orang di kelas membenciku..."

"Itu tidak benar."

Aku mengoperasikan ponselku dengan tangan kiri dan mengirimkan tangkapan layar percakapan LINE kepada Ayana.

Percakapan saat aku menjelaskan bahwa ayana tidak mendorong aku jatuh dari tangga .

["Lihat saya tahu itu!"]

["Saya tahu itu, kalau Suzuhara-san tidak mendorong Machikawa-kun!"] 

["Jika Machikawa-kun yang mengatakannya, aku bisa percaya."]

["Menyelamatkan seorang gadis, Machikawa-kun memang tipe yang seperti itu kan!!."]

["Bagaimana keadaan Suzuhara-san? Apakah ada yang menghubunginya!?"]

["Saya merasa khawatir, dia mungkin sedang down karena desas-desus buruk yang menyebar!"]

Melihat tangkapan layar, Ayana jelas terkejut.

Komunitas yang dia ikuti saat dia menjadi anggota panitia, semua orang percaya kepadanya. 

Tentu, Ayana mungkin tidak bisa membawa dirinya untuk melihat reaksi semua orang karena rasa takut.

"Mengapa...?"

Tapi di sana, penuh dengan suara kepedulian dan kekhawatiran semua orang kepada Ayana.

["Suzuhara-san, apakah dia akan datang besok?"]

["Tidak mungkin Suzuhara-san tidak datang! Akan merepotkan jika manajer tidak datang!"]

["Itu benar ! Kau kira Kasumi akan setuju kalau manajer tidak datang, kan.??"]

["Tentu saja! Aku ingin menyelesaikan Festival Ayasaka bersama Suzuhara- san juga!"]

"N-nn, itu bohong! Kenapa orang introvert dan tidak berguna sepertiku..." 

Menghadapi kenyataan di depannya, ayana, tidak bisa mempercayainya.

"Itu bukan bohong!"

Nishino-san berseru

"Memang benar bahwa Ayana-san dulu bersikap dingin dengan semua orang! Tapi akhir-akhir ini, itu berbeda! Para siswi di kelas melihatnya! Ayana-san bekerja keras sebagai anggota panitia untuk menyukseskan festival budaya!"

Daigo mengangguk setuju

"Para siswa juga sama., Suzuhara-san-san merancang tanda dan interior toko, dan kamu mulai berbicara dengan kita. Semua orang bicara tentang bagaimana Suzuhara-san mulai berubah. Itulah mengapa semua orang bekerja keras pada stan kita ."

Lalu, Mitsuya tersenyum.

"Apakah Suzuhara-san itu seorang introvert atau otaku, itu tidak masalah. Tidak ada yang mendiskriminasi berdasarkan itu. Malah, kami tidak akan membiarkannya, Kami akan melindungimu."

Hingga sebulan yang lalu, aku tidak berpikir kelas ini akan bersatu karena Ayana.

Tetapi sejak aku mulai berbagi kamar dengannya, ayana berubah.

Secara perlahan, dia mengumpulkan keberanian, menghadapi tantangan, bekerja keras, dan tumbuh.

Pertumbuhannya mengubah persepsi semua orang.

“Aku masih pria yang baik pada seorang gadis. Selain itu, jika Suzuhara- san selaku manajer toko tidak datang besok, jika ada yang tidak beres, aku sebagai perwakilan kelas akan bertindak sebagai manajer toko… kan? Lalu, dengan otoritas manajer toko, aku bisa membuat gadis-gadis di kelas memakai kostum erotis, kan?” 

“Tolong suzuhara-san! Besok akan menjadi akhir!”

“Apakah Ayana-san akan datang ke sekolah besok!?”

“Dengan pengganti manajer yang buruk seperti itu, Kelas 1-A akan di tangkap dan kena pasal undang-undang industri seks, dan tak ada yang bisa menggantikan Suzuhara sebagai gadis pengiklan dengan baik.”

"Haha, itu benar! Iori, pasti kamu ingin Suzuhara-san datang ke sekolah juga, kan?"

"Tentu saja."

Seperti yang di harapkan, mereka adalah orang-orang dengan kasta ekstrovert tertinggi dan ceria dengan sistem komunikasi yang sangat baik.

Nishino-san memberikan semangat, Daigo menyampaikan pendapat para pria, Mitsuya melempar lelucon untuk meringankan suasana, dan mereka memberikan aku kesempatan terakhir untuk memberikan dukungan dengan waktu yang sempurna.

Aku sangat mengerti itu, Karena kami adalah teman yang sangat dekat.

‘Aku menyebabkan rumor yang jelek menyebar, membuat usaha semua orang di kelas menjadi sia-sia.’

‘Aku di benci oleh semua orang!’

‘Setelah gagal memberikan hasil ,aku khawatir aku tidak di butuhkan lagi!’

Ayana pasti memikirkan hal itu dan merasa cemas, luka yang ditimbulkan oleh kata-kata kejam ibunya yang menyakitkan pasti mulai terbuka kembali.

Aku mengerti, Aku memiliki luka yang sama. Dan tentunya-

(Jadi, itu sebabnya aku ingin mengakhiri cinta pertamaku.)

Melihat sahabatku, yang takut tidak disukai oleh seseorang, aku akhirnya sadar.

Rasanya seperti melihat diriku sendiri yang terpantul di depan cermin.

Sama seperti Ayana saat ini, aku juga takut. Aku tidak ingin pengakuanku gagal dan ditolak oleh Ayana.

Sama seperti ketika aku di bully oleh para pelaku di sekolah dasar, aku tidak ingin Ayana menjadi tidak menyukaiku ...

Aku dihantui oleh bekas luka dan trauma dari masa-masa perundungan.

Sampai aku mengetahui bahwa Ayana adalah sahabat onlineku, mungkin ada rasa takut dia tidak menyukaiku., aku hanya tidak ingin dia tidak menyukai aku lagi.

Jadi, aku membuat alasan bahwa aku tidak ingin merusak hubungan ini dan mencoba memudarkan perasaan cintaku padanya.

Tetapi semuanya sudah berakhir sekarang!

"Apakah Suzuhara-san menghasilkan hasil atau tidak itu tidak masalah! Suzuhara Ayana adalah teman berharga bagi kami semua! Tidak peduli apa kata orang lain!"

Seolah-olah melewati keraguan, aku berteriak dengan seluruh emosiku. Tentu saja, masih ada masalah yang belum terselesaikan.

Alasan mengapa Kotori menangis di atas atap, apa yang terjadi antara Kotori dan Ayana... tidak.

(Ganti keadaan)

Yang penting sekarang adalah membuat Festival Ayasaka besok sukses.

Jika gagal, Ayana akan mengalami luka emosional yang jauh lebih dalam.

‘Aku benar-benar bererima kasih, dari lubuk hatiku, akhirnya aku benar- benar bisa mengatakan itu. Iori-kun adalah orang paling penting di dunia bagiku. Sahabat terbaikku, aku sangat senang Iori-kun ada di sini.’

Yang aku ingat adalah kata-kata yang aku terima pada hari ciuman pertama kami.

Senyum yang dipakai oleh teman sekamarku, yang telah bersikap dingin dengan semua orang di sekitarnya begitu lama.

Kebaikannya menyembuhkan luka dalam diriku.

Dan sekarang, melihat wajah Ayana yang hampir meneteskan air mata, aku sudah membuat keputusan.

Mengingat kembali kejadian dengan motif yang serupa, saat itu aku mencium Ayana di atas atap! Tapi kali ini, aku menyadarinya dengan jelas alasan aku menciumnya.

(Aku hanya ingin melindungi senyum Ayana.)

Aku ingin dekat dengan hati orang yang kucintai.

Ya, bukan hanya sebagai teman, tapi sebagai kekasihnya!

"Tentu, aku tidak akan memaksamu. Jika Suzuhara-san tidak ingin datang, Suzuhara-san bisa bolos sekolah. Tidak ada yang akan menyalahkanmu atas pilihanmu, hanya saja ingat satu hal ini, jika Suzuhara-san datang besok, Festival Budaya Kelas 1-A akan menjadi lebih menyenangkan daripada hari ini."

"Machikawa-kun..."

“Selain itu, apakah Suzuhara-san ingin membiarkan faksi yang membenci dirimu berkata-kata semau mereka? Apakah kamu ingin memberikan peringkat pertama stan kepada kelas lain? Setidaknya, jangan lupakan ini…”

"Huh...?"

"Jika mereka yang mencela kamu menikmati Festival Ayasaka besok dengan wajah polos, itu membuatku sangat marah hingga ingin berteriak Fu*k kepada mereka."

Semua orang kecuali aku tersentak kaget terkejut.

Tidak heran, apa yang aku, Machikawa Iori yang selalu tersenyum, baru saja katakan adalah sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan sama sekali.

Tapi, demi Ayana, aku bisa melangkah sejauh ini. ‘Ubah emosi negatif ini menjadi kekuatan positif!’

Itu adalah cara meningkatkan motivasi yang pernah diceritakan oleh teman serumah. Karena kami adalah sahabat, kami bisa saling terhubung dalam pembicaraan ini.

"Orang-orang yang membicarakan mu menikmati Festival Ayasaka lebih dari kita? Menduduki posisi teratas dalam peringkat stan dan sangat bersemangat seperti dalam drama remaja klise? Aku tidak akan mengizinkannya, temanku telah ditusuk dengan kata-kata kejam seperti pisau, berpura-pura diam dan mengabaikannya, aku tidak akan mengizinkannya!"

Tidak apa-apa, kita bisa melakukannya, kita saling bertukar pandang.

—Tolong jangan khawatir tentang cedera yang aku alami.

— Ini hanya retak di lenganku, aku telah melakukan kegiatan menulis novel dengan Sabatora-san untuk waktu yang lama.

— Sesuatu seperti ini , tidak akan merusak ikatan kita .

Mengungkapkan perasaan sejati yang bisa diucapkan dengan tatapan mata.

Komunikasi tanpa kata-kata antara sahabat.

Meskipun Ayana tidak mengatakannya dengan lantang, aku percaya dia akan mengerti.

Dengan keyakinan itu —

"Ayo kita menikmati masa muda yang penuh semangat bersama! Mari hancurkan masa muda orang-orang yang membicarakan mu dari belakang!"

"Iya!"

Menghapus air matanya, Ayana mengumpulkan kekuatan untuk berbicara.

"Jika kalian mempercayai seseorang sepertiku... Aku ingin memenuhi harapan kalian, aku tidak tahu apakah aku bisa menghasilkan sebuah hasil, tetapi bersama dengan semua orang di kelas... Mari menikmati masa muda yang penuh semangat! Mari hancurkan fraksi Fu*k itu!"

“Hei, kamu tidak bisa mengatakan Fu*K sambil menangis… Tidak! Fu*K adalah bahasa Inggris, kan? Bahasa Inggris adalah global dan AYANA-san adalah dunia., jadi tidak masalah!Yay!

"Tenanglah, Nishino-san. Yah, aku senang Suzuhara-san telah pulih..."

"Sungguh? Aku tidak pernah membayangkan Iori akan berteriak dengan penuh emosional seperti itu. Iori terlihat seperti orang yang berbeda."

“Ahaha. Mungkin Iori-kun terbawa suasana festival budaya.”

"Baiklah! Mari kita bersemangat juga dan merencanakan strategi kita untuk besok!"

Untuk mengubah topik, Mitsuya bertepuk tangan.

"Ada dua masalah. ① Apa yang harus dilakukan tentang reputasi buruk terhadap Suzuhara-san. ② Tentang Kotori, yang masih belum bisa kita hubungi."

"SNS sangat nyaman, tetapi dalam situasi seperti ini, itu tidak mungkin..." 

"Rumor negatif pasti telah menyebar dengan cepat."

Mitsuya dan yang lainnya berhati-hati, menghindari pernyataan yang spesifik.

Pada keadaan seperti ini, kehadiran pelanggan untuk besok bisa turun.

Bahkan di antara siswa yang memberikan suara dalam peringkat menggunakan aplikasi, mungkin ada yang tidak akan memberikan suara untuk Kelas 1-A di mana Ayana berada.

Tapi —

"Kita bisa menyelesaikan Masalah ①."

"Hah!? Serius, Iori! Seberapa kompeten nya sih kamu!?"

"Aku tidak mengarangnya sekarang. Sebenarnya, alasan kenapa Suzuhara- san, Kotori dan aku bertemu di atap sekolah hari ini adalah untuk membahas strategi untuk memeriahkan festival hari kedua."

"Hah, benarkah!?"

"Jadi, kalian sedang mengadakan pertemuan rahasia!? Setelah itu, Suzuhara tergelincir dan jatuh..."

"Aku mengakuinya. Benar kan, Suzuhara-san?" 

"Iya."

Seperti yang diharapkan dari sahabat terbaikku, Ayana ikut serta dalam skenario dadakan yang aku buat.

Meskipun aku merasa bersalah berbohong kepada anggota Kelompok Matsuoka, tapi aku tidak bisa mengungkapkan apa yang terjadi pada saat itu.

Jadi, lebih baik menimpanya dengan kebohongan dan menyebarkan kebohongan itu. Dengan cara ini, kecurigaan siswa selain dari Kelas 1-A akan sedikit hilang.

Selain itu, fakta bahwa ada strategi bukanlah kebohongan. Rencana untuk memeriahkan festival Ayasaka.

Rencana awal yang sudah aku pertimbangkan untuk menaklukkan Asahina- san di pagi hari.

Langkah yang aku tahan karena aku pikir tidak bisa dijalankan ketika mempertimbangkan masalah yang dihadapi oleh Ayana.

Tapi, dengan Ayana yang sekarang—

"Tidak apa-apa. Mari kita lanjutkan dengan strategi yang telah di rencanakan oleh Machikawa-kun."

"!"

Ah, Sabatora-san, kita benar-benar saling memahami satu sama lain dengan sangat baik.

Dia memahami pikiranku bukan hanya sekali, tapi dua kali.

"Oke. Mari kita lanjutkan jika Suzuhara-san setuju. Mengenai tema..."

"Akan baik jika ada sesuatu yang bisa menarik perhatian orang, bukan? Aku punya ide."

Baiklah, jika itu masalahnya, kita bisa menyelesaikan Masalah ①.

Masalah yang tersisa adalah ②, Kotori, yang masih belum bisa kita hubungi.

Dia pasti merasa bertanggung jawab atas kejadian yang menimpaku. Mungkin dia merasa tidak bisa menghadapi kami sekarang.

(Aku mengalihkan perhatianku dari apa yang terjadi di atap tadi, tapi…)

Untuk berkomunikasi dengan Kotori, seseorang perlu menghadapinya.

"Aku punya permintaan. Bisakah kalian menyerahkan Kotori-chan kepadaku?"

Yang berbicara adalah Ayana.

"Aku... Hanya aku sendirian yang mengerti perasaan Kotori-chan sekarang! Aku yakin aku bisa menghadapinya!"

Sahabat yang pemalu dan canggung berbicara dengan segala keberanian yang bisa dia kumpulkan.

Luka emosional masih segar dan menyakitkan. Namun, dia mencoba untuk maju.

Untuk dirinya sendiri, untuk kita, dan untuk kelas, melihat tekad teman sekamarku dengan cara ini...

"..."

Di dalam lubuk hatiku, timbul tekad yang kuat.

Besok, kita akan menyelesaikan ini. 

Tentu saja, itu menakutkan.

Luka lama di hatiku terasa sakit.

Namun, melihat teman sekamarku melangkah maju dengan segala keberaniannya, aku tidak ingin lagi berbohong pada diriku sendiri.

(Aku pasti akan membuat Festival Ayasaka Kelas 1-A sukses, dan kemudian, setelah semuanya berakhir...)

Aku akan mengakui perasaanku.

Kepada Ayana, tentang perasaan aku yang sebenarnya.


Previous Chapter | ToC | Next Chapter

Post a Comment

Join the conversation